Followers



6.1.11

berpuisi dalam hujan

assalamualaikum wbt
norhayaton hazai warman

Resah bertandang..

Sukma terusik imagin berkias

Meminta diri memadam kehampaan

Terkesima tidak sempat melambai

Tanpa senandung lagu

Tanpa sedu sendu

Dia pergu jua..jauh…semakin laju langkahnya

Pasti…rindu dendam terhanyut

Dalam kebanjiran putus asa dalam kesia-siaan

Badai dan angin memesankan nostalgia

Tersindir elusan sesekali

Hujan…

Bagai cetusan ironi

Mengguris yang terkoyak

Bukan Cuma hati..malah alur fikir

Yang menjerit hanya batin..

Tetapi mulut terkunci

Yang terlimpah danau sabar

Menuju empangan kerinduan bererti

Tulang temulang bergetar.

Mata asyik-asyik melihat langit

Terhidu waktu tertinggal

Terngiang pesanan waktu singkat

Hujan semakin teduh…Kerinduan semakin menyengat

Dia..sahabat..

Seorang yang merajuk dalam perang

Perang menanti korupsi yng tiada kesudahan

Berkesudahan dalam kata-kata mimpi yg jauh

Jauh di ajari kenangan yang menikam-nikam

Menikam-nikam dada berisi cita-cita dan slogan

Slogan mengarak panji-panji kemanusiaan

Kemanusiaan yang cabar balar dek keangkuhan

Keangkuhan yang terpaksa aku terima untuk terus hidup

Sahabat…

Sememang nya aku tahu kau takkan pulang

Kau takkan pulang melainkan aku datang

Datang membawa kekuatan yang lama kau tinggalkan

dalam kenangan seribu impian

nota kecil: sahabat itu hingga ke syurgaMySpace

1 comments:

mySouL said...

Oowh.. Indah nian.. :)

Daisypath Anniversary tickers

kedamaian

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...