Assalamualaikum wbt
nurhayaton hazai..
aku mulakan kalam ini dengan seribu kesyukuran..sedikit hari yg berbaki ini..aku ingin menjadikannya seberapa byk kenangn..antara aku kamu dan dia..turunya titis hujan hari ini..seolah2 mengerti sendu hati aku...titisnya juga bersama titisan syahdu aku..barangkali...syukur pd Mu menjadikan hari ini lebh indah dr semlam..memberi sedikit ruang buat ku berbicara di ruang pena ini..tertulisnya kalam ini bukan untuk aku menagih simpati atau empati dari siapa2..aku menulisnya kerana aku senang menulis begini..meluahkan apa yang aku rasa..ap yang aku alami...
saat entri ini aku tulis..mata ku tertacap pada gumpalan awan gemawan...yang berubah2 mengikut arah tiupan bayunya..dari birai tingkap usang ..aku menikmati segala keindahan dr sang pencipta..dr Mu Tuhan yg satu..hati aku mula mengeluarkan bait2 indahnya..tidak sabar2 nak diluahkan di dada pena..dari sebuah abjad menjadi sebentuk ayat..begitu lah seterusnya..alangkah indahnya diri aku ni..dapat menikmati sinaran mentari ini lagi..menghirup udara percuma pemberianNya...pemberian yg tiada galang gantinya..sungguh aku merasakan 'hidup' hidup dr rasa luahan sekeping jiwa yg kian rapuh dek kekecewaan silam..
aku kemudian bangkit dari segalanya...ku pejam mata aku kini..untuk merasai hadirnya IA..untuk aku menghirup segala duka..mungkin itu yang sedang aku rasakan..
kini..terpejamnya mata aku ini..untuk aku merasai deru kehidupan yang terus-terusan saja menyapa dinding2 sepi. sehinggakan aku lupa pada satu suara yg aku nntikan..suara dr hati..bahasa sepi itu ..aku ukirkan disini.. bagaikan relung hayat yang menjatuhkan ku.. aku telah jatuh...tetapi haruskah aku jatuh pada tempat yg sama..terkadang aku merasakan kekesalan tertapak pada nubari aku...seakan menyesal kerana aku lambat membuka mata..kerana semua nya sudah terlanjur hilang.aku terus-terusan saja gagal menahan jasad aku ni daripada terus di bawa oleh pusaran hati.aku tidak mampu melakukan 'sesuatu' tu sedangkan mata aku asyik saja terpejam...lautan mata sudah bertempiran kedasarnya..sedang kan aku mash juga begini..berteriakn menongkah alam yang penuh dengan dimensi.
aku langsung tidak mampu membuka mata aku kini..hanya memekak kan telinga dari terbuai di bawa arus perasaan aku sendri...ya rahman...ya rahim..berikan aku sedikit kekuatan..untuk aku terus gagah berdiri....deraian syahdu berombak pilu..sedang mengaksara diri..memanipulasi fikiran..sedang liang2 pesona itu asyk saja menghukum aku..sempit dan semakin menghimpit..terus apa lagi yang aku harus lakukan...hanya bahasa sepi itu yang mengerti...
bahasa sepi itu aku biarkan dengan dunianya sendri...dengan penuh harapan ia meminta sedikit ruang waktu dr sang penciptanya...aku ungkapkan ia dengan seribu pengertian...
namun sedari tadi aku begitu angkuh...angkuh untuk membiarkan hati aku menangis..
untuk apa?? tiada ungkapan yg bisa aku garapkan...bait2 dr hati aku semakin pincang...pincang iramanya dari kehendak hati...otak aku kini..ligat memutarkan..memikirkan 1001 persoalan kehidupan..seketika kemudian aku seolah2 tertampar..tertampar oleh bahsa sepiku sendiri...
sampai bila harus aku berperang dengan segala persoalan kehidupan ini..persoalan yang pastinya tiada berpenghujung...aku tertunduk sendri...membawa perasaan ini di satu daerah yg asing di dalam diri aku sendri...aku senang begini...tidak pernah meluahkan ...malah aku menerima...dan terus menerima..kepincagan kehendak hati...
sering sj melupakan perasaan sendri..aku senang begini..sedangkan yang lain asyik bergembira..melalui lontaran rasa hati sang aku...
kini...mata dan lidah ku..seakan berhenti berfungsi...dari terus mengeluarkan nada2 nya yg pincang..waktu yang datang membuatkan aku terlupa pada bicara sekeping hati...sedang ia menghambat naluri..meratapi pemergian nya...
timbul sedikit riak kekesalan di wajah ku...akan aku tinggalkkan kalian dengan sebuah kenangan..kenangan yg pastinya aku hidup di dalamnya...saat itu,,.jasad aku terkaku pilu...mata terpejam sendu..hanya hati memohon kata maaf...dari mu...
bicara sepi ini tidak pernah aku minta untuk disimpatikan...tidak pernah bersuara duka untuk ditangisi..bahasa sepi itu datangnya dari hati...sebuah perjalanan yang panjang pastinya akan terhenti di sini..semua hanya untuk sementara dengan nokhtah kata jauh dari sudut hati yang tak punya tempat lagi...
bahasa sepi itu tetap dengan sinarnya..sinaran yang tidak pernh lupa pada segenap buana..andai aku tidak pernah terjumpa sinaran itu..pasti saja aku merasai gelap seluruh perjalanan hati ini..aku sudah rndukan semuanya...aku rindukan embun pagi yg itu..aku rindukan sang kejora yg berpijar menerangi dada2 langit pada malamnya tiba...aku rindukan semuanya..
bahasa sepi itu,.mengungkap kata2 indah..melalui tabir seorang aku...mungkin ini adalah takdir kedua untuk aku...warkah dari Tuhan mu pencipta seorang aku....
nota kecil: Dia masih terus-terusan memerhati aku...menunggu aku bila waktunya tiba..segalanya akan aku tinggalkan sepi..sungguh kematian itu punya saat .